Sobat WeBlog Ask yang berbahagia. Postingan kali ini bukan hendak mencapuri negara Mesir yang lagi heboh, bukan ! Tapi postingan ini hanyalah sekilas cerita nostagia seputar kejadian di negara kita. Mungkin postingan ini bisa disebut secuil telaahan sejarah menurut sepengetahuan penulis. Semoga dapat menjadi bahan renungan kita bersama. Aamiin.
Kita bangsa Indonesia telah melaksanakan reformasi antara mulai tahun 98-99. Sebelumnya orde baru telah mengganti orde lama dengan hampir mirip seperti reformasi. Dan dalam sejarah negara kita gagal dalam ber-partai ria seperti sekarang. Tapi kenapa kita masih suka mempunyai partai yang banyak? Entahlah.
Mungkin sebagian kita juga masih ingat "reformasi" gaya negara minyak Irak. Adakah persamaan pandangan dalam politik global antara "reformasi" dikedua negara tersebut? Lalu kini giliran negara Mesir. Apa yang dapat kita waspadai?
- Hendaknya kita semua jangan terprovokasi dengan pemberitaan "pura-pura" pro Mesir tapi menjelekan salah satu tokoh politik tertentu.
- Seperti pada postingan WeBlog Ask yang berjudul Komunikasi Online Jangan Menjadikan Kita Provokator !, maka jangalah diantara kita menjadi provokator dalam komunikasi online yang sangat mudah diakses oleh siapa saja, kapanpun dan dimanapun.
- Hendaknya semua pihak menahan diri dan jangan mengambil keuntungan di air keruh.
- Kita harus berhati-hati dan bersatu dalam segala segi kehidupan alias mengutamakan NKRI sebagai harga mati. Kita semua harus belajar dari sejarah, apalagi kita mendekati pemilu.
- Kita semua berdoa, semoga tidak ada negara-negara lain seperti yang dialami negara Mesir. Dipostingan terdahulu WeBlog Ask mengatakan : "Seharusnya kita semua paham kondisi politik "Para Drakula" sipengisap darah yang selalu ingin menghembuskan permusuhan, adu domba yang pada gilirannya ingin mengambil KEUNTUNGAN DIBALIK KESENGSARAAN negara-negara penghasil minyak" dengan judul innocence of muslims dan playing game drakula
Kita tidak menghendaki ada negara lain seperti Mesir, tapi prilaku drakula tetap akan mencari mangsa. Negara manakah selanjutnya?
No comments:
Terima Kasih atas komentar yang diberikan