UN Gagal, Playing Games atau ...?

Rasanya tidak fair kalau mundurnya (Gagalnya) jadwal Ujian Nasional dari jadwal kita tumpahkan semuanya kepada sang Menteri seorang.  Seperti ucapan Pramono Anung yang dikutip dari okezone :

.....Sebelas provinsi gagal melangsungkan ujian nasional (UN) lantaran kendala teknis. Menurut Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung, penundaan ini tentu berdampak besar kepada psikologis murid. Sebab, para peserta UN ini sudah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari.

"Tanpa kita sadari, insiden ini membuat dampak psikologis yang cukup berat. Kebetulan anak saya ada yang kelas tiga SMA. Saya melihat dan memahami itu, bagaimana psikologis anak sudah mempersiapkan berhari-hari, kemudian dibatalkan," kata Pramono, di DPR, Senin (15/4/2013).

Karena itu, Pramono menegaskan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus bertanggungjawab atas gagalnya penyelenggaraan UN tahun ini........

Secara organisasi pimpinan dijajaran Kementerian Kependidikan dan Kebudayaan  (Kemendikbud) harus bertanggungjawab atas gagalnya penyelenggaraan UN tahun ini. Siapa-siapakah jajaran yang terlibat gagal dalam mengeban tugas mulia tersebut?  Harusnya kita mulai mempertanyakan kerja "bawahan" menteri. Jadi intinya adalah, bila kita menuntut menteri harus mundur, kita juga minta menteri memberhentikan bawahannya yang dinilai menyebabkan kegagalan UN ini.  Sehingga kegagalan ini tidak terjadi pada kementerian yang lainnya.