Hari ini aku berkesempatan menemani putriku untuk mengambilkan raport semesterannya yang pertama sejak masuk SMP. Pulangnya memang sesuai jadwal harus nemami belanja sekaligus juga nonton. Untuk pemilihan film, aku serahkan kepada anakku, karena dia yang pengen. Ada rasa kaget memang, ketika anakku yang notabenenya cewek memilih film tetang sepak bola (sebenarnya aku sangat gembira..hehehehe) yaitu Garuda Di Dadaku 2 (Ternyata anakku sudah nonton Garuda Di Dadaku 1, sama Ibunya..Huh, ga ngajak-ngajak). Memang film Garuda Di Dadaku memiliki banyak pesan moral yang ingin disampaikan dan itu sangat bagus buat anak-anak, seperti juga film Laskar Pelangi terdahulu. Namun ada hal yang membuatku sedih. Bagiku film yang aku tonton merupakan miniatur keadaan yang sebenarnya yang terjadi pada kepengurusan persepak bolaan kita, seperti adanya kepentingan politik, kepentingan sponsor dll. Dan yang menyedihkanku adalah, kenapa semangat dan juara itu tidak ada dalam kenyataan TIMNAS kita kemarin sewaktu melawan Malaysia?
Apakah kepengurusan sekarang harus bisa belajar dari film Garuda Di Dadaku?
Kapan Garuda kita bisa terbang tinggi?
Kenapa sampai sekarang kepentingan pribagi dan golongan mengalahkan kepentingan persatuan di bawah satu nama, yaitu PSSI?
Apakah bangsa ini memang hanya dimiliki oleh meraka yang punya duit?...Oohh.
Saturday, 24 December 2011
Berikan komentar terbaik Anda menggunakan:
atau
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Garuda gak akan pernah terbang, karena Garuda ada di Dada kita. Hehe
ReplyDeleteMerdeka!
@Cucu Hermawan : bener jg..haha..trims bro sdh mampir
ReplyDeleteMerdeka !