Cari Metode, Media & Model Pembelajaran..? atau Teori Belajar..? Lebih Lengkap !!! Temukan di www.asikbelajar.com [ KLIK DISINI ]

Tuesday 16 July 2013

Cara Shalat Taubat, Mudah Kok...

Sobat...jujur dech...kita-kita pasti pernah membuat sesuatu yang tidak enak didengar atawa dirasakan teman atau mungkin ortu de el el.  Mumpung di bulan yang suci ini kita melakukan shalat taubat.  Caranya ? Ikuti tata cara melakukan shalat taubat di bawah ini :
 
Adapun ketentuan shalat taubat adalah sama seperti mengerjakan shalat sunnah lainnya. Dalam hati kita hanya berniat mengerjakan shalat sunnah taubat dua rakaat karena Allah. Ada yang menganjurkan dalam rakaat pertama setelah membaca surat Al-Fatihah, membaca Al-Kafirun dan pada rakaat kedua surat Al-Ikhlas.

Setelah rangkaian shalat ini dikerjakan, memperbanyak bacaan istighfar termasuk amalan yang sangat dianjurkan

“Astaghfirullahal ‘azhim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaihi, tawbata ‘abdin zhoolimil la yamliku linafsihi dhorraw wala naf’aw wala mawtaw wala hayyaw wala nusyura’

Artinya :

Hamba mohon ampunan kepada Allah yang Mahaagung yang tidak ada Tuhan selain Dia. Tuhan yang Mahahidup dan tetap dalam kedirian-Nya. Hamba bertaubat kepada-Nya seperti taubatnya hamba yang berbuat zhalim yang sama sekali tidak memiliki kekuatan atas dirinya dalam berbuat mudharat dan manfaat, dalam kematian dan kehidupan maupun kebangkitan nanti.

Bahkan, bacaan Sayyidul Istighfar, Raja Istighfar, seperti yang banyak ditulis di buku-buku, oleh Rasulullah saw sangat dianjurkan dibaca. Berikut adalah bacaan dari Sayyidul Istighfar saya tulis kembali,

“Allahumma anta Rabbi la ilaha illa anta khalaqtani, wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ahdika wa wa’dika ma-statha’tu, a’udzu bika min syarri ma shana’tu, abu’u laka bini’matika ‘alayya wa abu’u bidzanbi fa-ghfir li, fainnahu la yaghfirudz-dzunuba illa anta”

Artinya :

Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, yang tiada Tuhan yang pantas disembah melainkan Engkau. Tuhan yang telah menciptakan diriku. Aku adalah hamba-Mu dan aku ada dalam perjanjian-Mu, yang dengan segala kemampuanku aku laksanakan perintah-Mu. Aku berlindung dari segala perbuatan buruk yang aku lakukan kepada-Mu. Engkau telah mencurahkan nikmat-Mu kepadaku, sedangkan aku senantiasa berbuat dosa. Ampunilah dosaku karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau. (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Hakim)

Rasulullah saw membiasakan membaca doa itu dan beliau menyebutnya sebagai Sayyidul Istighfar atau Raja Istighfar. Bahkan Rasulullah saw mengaskan , barangsiapa yang membaca sayyidul istighfar pada sore hari dan hamba Allah itu meninggal pada malam harinya hingga matahari terbit, ia berhak masuk surga. Barangsiapa yang membaca sayyidul istrighfar pada pagi hari, kemudian hamba Allah itu meninggal pada siang harinya (mulai terbit matahari hingga terbenamnya), ia berhak masuk surga.

Taubat yang secara bahasa artinya ‘kembali’, ternyata bisa mengembalikan kita dari jalan yang salah menuju jalan yang benar. Beberapa ulama menuliskan tentang beberapa syarat agar taubat seseorang diterima Allah Swt.

1.Berhenti dari kesalahan atau dosa yang telah diperbuat. Syarat pertama ini akan terwujud dengan sikap tegas kita dalam usaha untuk tidak mengulangi kesalah atau dosa yang telah diperbuat. Masih memberikan toleransi atau berhubungan dengan kemaksiatan berarti sikap mendua yang pada akhirnya akan memberikan jalan bagi setan untuk kesekian kalinya kita terjerumus. Lingkungan pergaulan akan sangat berperan dalam memberikan arti keberhasilan seseorang untuk bertaubat.

2. Menyesali atas perbuatan yang telah dilakukan baik lisan maupun hati sesuai dengan firman Allah, “Keduanya berkata: “Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”.(QS. Al-A’raf : 23). Tidak menangguhkan taubat adalah salah satu bentuk dari aplikasi penyesalan.

3.Niat bersungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan salah dan dosa lagi. Niat inilah diantara cirri-ciri yang terdapat pada seseorang yang serius untuk kembali ke jalan-Nya. Ha itu akan membuat kita akan terjaga dari kejatuhan kembali di tempat yang sama.

4.Menyelesaikan urusan dengan orang yang pernah dizhalimi. Syarat ini apabila kesalahan dan dosa yang dilakukan menyangkut hak dan kehormatan orang lain. Misalnya jika kita telah mengambil barang orang lain, kita harus segera mengembalikannya. Atau, bila kita telah merendahkan, menghina atau menyakiti seseorang tentunya harus segera meminta maaf.

Rasulullah saw bersabda,

“Barangsiapa yang merusak nama baik atau harta benda orang lain, maka mintalah maaf kepadanya sekarang, sebelum datang hari dimana tidak berlaku lagi mata uang. Kalai ia punya amal kebaikan, maka sebagian amal baiknya tadi akan diambil sesuai dengan kadar aniaya yang telah dilakukan. Kalau ia tidak punya amal baik, maka dosa orang lain yang dizhaliminya tadi akan diambil dan ditambahkan kepadanya”. (HR. Bukhari)

Sumber : http://asatrio.blogspot.com/2008/10/tata-cara-shalat-taubat.html
Berikan komentar terbaik Anda menggunakan:



atau
Comments
0 Comments
Facebook Comments by WeBlog Ask

No comments:

Terima Kasih atas komentar yang diberikan