Kira-kira judul postingan malam ini bagusnya bukan seperti judul di atas. Harusnya mungkin begini : "Jelang BBM Naik, SPBU Di Banjarmasin Diserbu". Betapa tidak, tadi aku secara tak segaja mengantar anak untuk beli "sesuatu" keperluan sekolahnya yang mendadak. Dalam perjalanan menuju tempat belanja dan tepatnya tanggal 21 Juni 2013 pukul 20.00-an Waktu Indonesia Bagian Tengah, aku terpesona melihat antrean kendaraan di SPBU. Wow..ternyata berita di TV-TV mulai terbukti. Menjelang kenaikan BBM, SPBU diserbu orang untuk mengisi full kendaraan, karena sesuai kata menteri ESDM Jero Wacik BBM tengah malam ini akan "disesuaikan" dengan harga baru. Diharapkan SPBU buka 24 Jam untuk melayani masyarakat. Ada yang beda dengan pemberitaan tadi, yaitu tidak ada Polisi pakaian dinas untuk jaga-jaga seperti di TV, mungkin di Banjarmasin dianggap kondusif. Dari pada cuma melihat, akhirnya aku ikut antre untuk menikmati BBM harga masyarakat. Kira-kira 45 menit, akhirnya mobilku sudah bisa isi premium full. Kamipun kembali pulang dengan perasaan harap-harap cemas. Kok gitu..? Begini ceritanya.....
Kata orang-orang pinter di Jakarta (anggota Dewan), subsidi BBM yang dikeluarkan tidak tepat sasaran. So..jadi subsidi akan "dialihkan" ke mereka yang membutuhkan. Katanya besok juga ada pembagian uang dari subsidi BBM yang telah dialihan sejumlah Rp. 150.000,- untuk 3 bulan. Aku senang bila kita semua berpikir untuk kepentingan "kita semua".. tapi dalam hati aku masih ragu, kenapa ya..? Kita semua berharap, kenaikan BBM kali ini bisa melihat "Si Budi kecil" tidak lagi jualan koran, dan tidak ada lagi mendengan kelaparan dan kemiskinan..Semoga para koruptor atau yang mau akan jadi koruptor untuk sadar dan tidak menggarong duit rakyat seperti BLBI dll. Apakah pemerintah perlu duit yang banyak untuk bisa pemilu 2014 sehingga BBM naik ?
panic buying... ga panik aja kita bisanya ga rasional, apalagi saat panik, oh akal sehat jangan kau pergi
ReplyDeleteorang Indonesia hmpir semua kehilangan akal sehat..buktinya, harga solar=Rp.5.500 dan premium=Rp.6.500, bgmn pelaksanaan di lapangan ?
Delete