Cari Metode, Media & Model Pembelajaran..? atau Teori Belajar..? Lebih Lengkap !!! Temukan di www.asikbelajar.com [ KLIK DISINI ]

Sunday 26 May 2013

Memaknai Puisi Anak Kahlil Gibran

Mungkin bagi kalian sudah pernah membaca atau mendengar puisinya Kahlil Gibran yang mengulas tentang pandangannya tentang anak? Untuk merefresh, silakan baca lagi puisi tersebut seperti di bawah ini :
 
ANAKKU : KAHLIL GIBRAN

Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri.

  Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.

Berikanlah mereka kasih sayangmu,
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.

Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun dalam mimpimu.

Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.

Engkaulah busur asal anakmu,
anak panah hidup, melesat pergi.

Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,
Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.

Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.

Puisi di atas perlu kita cermati dengan seksama, jangan sampai ada makna bahwa kata "Anakmu bukanlah milikmu" diterjemahkan apa adanya.  Sehingga anak kita seenaknya dititipkan dengan orang tua atau  siapapun sebagai cara "merdeka" kita tidak mau ribut, ribet dan cape menemani mereka.  Kalau kita memang tidak siap jadi orang tua, jangan bikin anak. .! begitu temanku pernah sewot melihat tetangganya yang tidak mengurus anaknya.  Hendaknya puisi tersebut dibaca lebih bermakna..Intinya, puisi tersebut mengatakan secara implisit bahwa anak adalah titipan ILLAHI, anak mempunyai JIWA, PERSPEKTIF dan MASA DEPAN yang berbeda dari ortunya, sehingga ortu WAJIB MENJAGA titipan ILLAHI dan jangan memaksakan kehendak sendiri.  Kewajiban ortu kepada Anak adalah memberinya CINTA yang tulus.
Berikan komentar terbaik Anda menggunakan:



atau
Comments
3 Comments
Facebook Comments by WeBlog Ask

3 comments:

  1. memang sulit dimaknai, karena yg buatnya memang menggunakan diksi yg tinggi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih kunjungannya..selamat ultah ya..kapan kirim kuenya?

      Delete
  2. mantap bro, banyak yang ingin jadi ortu,,tetapi tidak siap jadi ortu. Anak itu adalah salah satu rezki yang diberikan Allah kepada kita.

    ReplyDelete

Terima Kasih atas komentar yang diberikan