Akhir-akhir ini berita tentang pencabutan status atau label sekolah yang bernama RSBI menjadi topik hangat diberbagai media. Bahkan Menteri Dikbud M.Nuh "merelakan" RSBI DIHILANGKAN. Sang Menteri mengatakan bahwa semangat RSBI ada karena saat itu adanya pengaruh "Reformasi" begitu kira-kira ringkasan yang weblog ask ambil disebuah media online. Selain dari historisnya, RSBI ternyata menyalahi "Konstitusi" ini sesuai dengan putusan MK. Dengan begitu, harusnya kita semua belajar tentang filosofi konstitusi kita, sehingga menyadari bahwa selama adanya RSBI BERJALAN kita semua sudah melanggar konstitusi ? Apakah tanpa RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) / SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) sekolah-sekolah tidak lagi bermutu ? Kita semua ingin sekolah tidak perlu lagi berlabel RSBI/SBI tapi mempunyai cara pembelajaran dan menghasilkan murid yang bermutu.
Hal ini seperti yang diamanatkan dalam kurikulum 2013. Ada 3 aspek yang ingin ditingkatkan dan diseimbangkan, yaitu : aspek Skill, Attitude dan Knowledge. Artinya, sesuai pengalaman weblog ask ketiga aspek tersebut sangat mempengaruhi kehidupan pelajar kita kelak. Karena ketiga aspek tersebut sudah mencakup dua kecerdasan manusia, yaitu IQ dan EQ. Selain itu, pengalaman menunjukan ketiga aspek tersebut menjadi pertimbangan dalam dunia usaha.
Jadi, sekolah yang sudah ber"label" RSBI / SBI jangan khawatir dengan kehilangan "statusnya", justru kesempatan di kurikulum 2013 kalian akan membuktikan kepada masyarakat luas. Bukankah pendidikan itu ada formal, informal dan non formal, nah coba gali filosofi ketiga bentuk pendidikan itu dengan mengkombinasikan tujuan akhir yang ingin dicapai kurukulum 2013, yaitu : aspek Skill, Attitude dan Knowledge.
Untuk para pendidik dan tenaga kependidikan, saatnya belajar mengejar katinggalan. Kita berharap kurikulum 2013 akan terus direview, sehingga dapat mengakomodir segala perubahan yang terjadi.
No comments:
Terima Kasih atas komentar yang diberikan