Cari Metode, Media & Model Pembelajaran..? atau Teori Belajar..? Lebih Lengkap !!! Temukan di www.asikbelajar.com [ KLIK DISINI ]

Wednesday, 14 November 2012

Rhoma Irama Nyapres, apanya yang salah..?

Pilpres 2014 memang masih lama.  Tapi gaung pilpres 2014 sudah terdengar dimana-mana, maksudnya sudah ada beberapa partai yang mulai mengusung secara terang-terangan jagonya yang akan bertarung menjadi RI 1.


Tidak terkecuali Rhoma Irama yang disebut sebagai raja dangdut Indonesia juga tak mau ketinggalan mau menjadi salah satu kontestan calon presiden di tahun 2014 nanti.  Katanya si raja dangdut, bahwa pencalonan dirinya adalah desakan dari salah satu komunitas umat tertentu yang mengatakan bahwa dirinyalah yang dapat mewakili dan mempersatukan umat tersebut.

Hmmm...menurut penulis, sah-sah saja jika si Rhoma mencoba mencalonkan (nama juga calon..haaa) diri.  Toh, Jokowi yang difitnahnya saja mendukung, kok kenapa kita semua repot..?
Sebagai bahan cerita..dulu sekitar tahun 74 - 80 an, saat itu politik di Indonesia dikuasai oleh pemerintahan orba yang sangat otoriter.  Kala itu, sang raja tampil di TVRI sebagai wakil dari PPP, tapi apa mau dikata, sejak itu sang raja kena "banned" eh masuknya kena cekal.  Artinya apa..? Artinya sang raja sejak dulu sudah memiliki naluri politik.  Dan "Naluri" politik sang raja sangat berkembang setelah reformasi ada.  Termasuk saat ini. So..lalu apanya yang salah dari pencalonan tersebut..? Menurut penulis yang salah adalah tidak tepatnya waktu bagi sang raja dangdut. Jika di tahun 80-an, mungkin posisi tawar sang raja masih bisa diperhitungkan.  Tapi sekarang pendidikan politik sudah sangat maju, sebagian orang pinter menelaah calonnya, apakah orang tersebut tulus atau bulus, pinter atau minteri dll.

Penulis cuma menyarankan kepada sang raja dangdut untuk secepatnya menghitung ulang dari berbagai sudut sehingga kerja yang akan dilakukan tidak akan menjadi sia-sia, karena masih banyak umat yang harus mendapat bantuan.  Biarkan waktu yang akan menjawabnya, jika kelak sang raja memang dibutuhkan rakyat untuk menjadi nakodanya. Bagaimana bang haji..?
Berikan komentar terbaik Anda menggunakan:



atau
Comments
2 Comments
Facebook Comments by WeBlog Ask

2 comments:

Terima Kasih atas komentar yang diberikan